PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi melalui Integrated Terminal (IT) Gorontalo bersama Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Utara menanam 1.000 bibit mangrove jenis Rhizophora mucronata di kawasan Cagar Alam Panua, Marisa, Kabupaten Pohuwato, Gorontalo.
Aksi ini melibatkan banyak pihak, mulai dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pohuwato, Kodim 1313 Pohuwato, Camat Marisa, Kepala Desa Palopo, hingga kelompok masyarakat penggiat mangrove lokal.
Sinergi lintas sektor ini mencerminkan komitmen bersama untuk menjaga ekosistem pesisir yang rentan terhadap perubahan iklim Dalam rangka Hari Konservasi Alam Nasional,
Integrated Terminal Manager Gorontalo, Imam Rodhianto, menegaskan manfaat dari kegiatan tersebut.
“Melalui penanaman mangrove ini, kami ingin memberi manfaat jangka panjang, tidak hanya ekologis, tetapi juga sosial dan ekonomi bagi masyarakat pesisir,” ujarnya dalam siaran pers yang Eranesia.id terima, Kamis (21/8/2025).
Kepala Seksi KSDA Wilayah II Gorontalo, Sjamsuddin Hadju, juga mengapresiasi langkah ini.
Ia menilai kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat sangat penting untuk menjaga keberlangsungan kawasan konservasi.
“Kami berharap kerja sama seperti ini terus berlanjut demi kelestarian Cagar Alam Panua,” kata Sjamsuddin.
Penanaman mangrove ini merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pertamina Patra Niaga.
Program ini mendukung pembangunan berkelanjutan sekaligus upaya mitigasi perubahan iklim.
“Dengan semangat ‘Energizing Your Future’, Pertamina hadir bukan hanya sebagai penyedia energi, tetapi juga sebagai agen perubahan yang berkontribusi pada pelestarian alam,” tutup Area Manager Communications, Relations & CSR Sulawesi, T Muhammad Rum. ADV/TAU/MUH
