PERSATUAN Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menegaskan belum mencari pelatih baru untuk Timnas Indonesia seusai berpisah dengan Patrick Kluivert.
Saat ini, federasi sepak bola itu memilih fokus memulihkan citra dan menghapus budaya perundungan (bullying) di dunia sepak bola nasional.
Isu perundungan mencuat setelah Timnas Indonesia gagal melangkah di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026. Para pemain dan jajaran pelatih menjadi sasaran bully di media sosial, yang dinilai PSSI telah mencoreng wajah sepak bola Indonesia.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyebut masalah ini sebagai noda besar bagi sepak bola nasional. Menurutnya, situasi tersebut membuat PSSI kesulitan menjalin komunikasi dengan calon pelatih baru.
“Kalau ditanya apakah kami sudah mengontak calon pelatih? Belum. Sekarang kami sedang menjaga persepsi di industri sepak bola dunia bahwa bangsa kita bukan seperti yang tercermin dari diskriminasi dan ancaman yang muncul belakangan ini,” tegas Erick disadur dari Detikcom, Sabtu (25/10/2025).
Erick menegaskan, saat ini PSSI lebih dulu membangun kembali suasana positif di internal federasi dan publik.
“Kami ingin move on. Selama satu minggu terakhir, saya bersama Sekjen dan beberapa Exco berupaya merajut kembali semua elemen sepak bola di Indonesia,” jelasnya.
Sebelumnya, Patrick Kluivert menjadi sasaran sentimen negatif setelah Timnas tersingkir di Ronde 4. Erick mengakui situasi ini mempersulit upaya federasi menjaga kepercayaan pelatih asing terhadap sepak bola Indonesia.
“Kami dalam posisi prihatin. Tidak mudah meyakinkan banyak pihak bahwa sepak bola Indonesia bisa lebih baik,” tandas Erick.
Sumber : Detikcom | Editor : Muh Taufan
