Foto

Merpati Balap, Tradisi Hari Libur yang Tetap Hidup di Talise

×

Merpati Balap, Tradisi Hari Libur yang Tetap Hidup di Talise

Sebarkan artikel ini
Tiga warga memegang burung merpati betina saat bermain merpati balap di lokasi penggaraman Palu, Sulawesi Tengah, Minggu 1 September 2024. Foto: Taufan Bustan/Eranesia.id

DI bawah langit cerah Kota Palu, Sulawesi Tengah, pemandangan unik menghiasi kawasan penggaraman Talise. Warga dari pelbagai kalangan berkumpul, membawa serta merpati-merpati kesayangan mereka.

Teks dan Foto: Taufan Bustan/Eranesia.id

Mereka tidak hanya memelihara, tetapi juga mengadu kecepatan dalam balapan merpati yang menjadi kebiasaan saat mengisi hari libur.

Setiap akhir pekan, terutama Sabtu dan Minggu, Talise menjadi lebih hidup. Riuh suara tawa, sorak-sorai, dan gemuruh langkah kaki yang berlari kecil menyambut kembalinya merpati yang diterbangkan jauh ke udara.

Balapan merpati, atau “merpati balap,” tidak hanya tentang siapa yang unggul dalam kecepatan, tetapi juga menjadi ajang silaturahmi dan hiburan bagi warga.

Di lokasi penggaraman yang luas, pemilik merpati berbagi tips tentang cara melatih dan merawat burung-burung mereka agar bisa terbang dengan cepat dan kembali dengan tepat.

Setiap merpati yang terlibat dalam balapan ini menjalani pelatihan khusus. Pemilik memiliki rahasia tersendiri dalam melatih burungnya, mulai dari pola makan, cara menangkap, hingga teknik menerbangkan.

Selain sebagai hiburan, balapan merpati di Talise menciptakan peluang ekonomi. Warga yang berhasil melatih merpati menjadi juara sering diincar oleh kolektor atau pencinta merpati dari luar daerah. Harga seekor merpati balap bisa mencapai jutaan rupiah, tergantung dari rekam jejak prestasinya di arena balap.

Kegiatan ini membawa banyak manfaat bagi warga. Tidak hanya sebagai sarana rekreasi dan olahraga, tetapi juga sebagai bentuk pelestarian tradisi yang telah ada sejak lama. Di tengah kemajuan zaman yang terus berubah, permainan merpati balap tetap mempertahankan pesonanya di hati warga Palu.

Hari libur di Talise selalu dihiasi dengan kegembiraan yang sederhana namun bermakna. Di sinilah, di antara riuhnya suara merpati yang terbang tinggi, kehangatan persaudaraan dan kebersamaan warga terus terjalin. Warga yang berkumpul di lokasi penggaraman tidak hanya bermain, tetapi juga merayakan hidup dalam kebersamaan.

Saat matahari mulai condong ke barat, para peserta mulai mengemas burung-burung mereka. Senyum puas terpancar di wajah mereka. Hari libur telah diisi dengan kegiatan yang bermakna.

Besok, mereka akan kembali ke rutinitas sehari-hari, namun kenangan akan sayap-sayap yang berkejaran di langit Talise akan terus membekas, menanti hari libur berikutnya. (*)

Seekor burung merpati jantan bersiap hinggap ke merpati betina yang dipegang warga saat bermain merpati balap di lokasi penggaraman Talise, Palu, Sulawesi Tengah, Minggu 1 September 2024. Foto: Taufan Bustan/Eranesia.id
Sejumlah burung merpati balap berada di dalam kandang sebelum dimainkan di lokasi penggaraman Talise, Palu, Sulawesi Tengah, Minggu 1 September 2024. Foto: Taufan Bustan/Eranesia.id
Seorang warga melatih sepasang burung merpati balap sebelum bermain di lokasi penggaraman Palu, Sulawesi Tengah, Minggu 1 September 2024. Foto: Taufan Bustan/Eranesia.id
Sejumlah warga berkumpul menyaksikan permainan merpati balap di lokasi penggaraman Tallise, Palu, Sulawesi Tengah, Minggu 1 September 2024. Foto: Taufan Bustan/Eranesia.id