Regional

Maulid di Masjid Asy-Syakirin Pengawu, Meneladani Akhlak Mulia Nabi Muhammad

×

Maulid di Masjid Asy-Syakirin Pengawu, Meneladani Akhlak Mulia Nabi Muhammad

Sebarkan artikel ini
Sejumlah warga mengikuti Maulid Nabi Muhammad SAW di halaman Masjid Asy Syakirin, Kelurahan Pengawu, Kecamatan Tatanga, Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (20/9/2024) malam. Acara berlangsung khidmat dan diikuti oleh ratusan warga. Foto: Caesar/Eranesia.id

PENGURUS Masjid Asy-Syakirin, Kelurahan Pengawu, Kecamatan Tatanga, Palu, Sulawesi Tengah, menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Jumat (20/9/2024) malam. Acara yang berlangsung khidmat ini dihadiri oleh ratusan warga.

Ketua Pengurus Masjid Asy-Syakirin, Jamaluddin mengatakan, maulid nabi ini diselenggarakan oleh pengurus masjid bekerja sama dengan warga, dan enam Rukun Tetangga (RT) yang masuk lingkungan Rukun Warga (RW) 06, Kelurahan Pengawu.

Menurutnya, dana yang digunakan dalam penyelenggaraan acara ini sepenuhnya dikumpulkan dari warga RW 06 melalui masing-masing RT. 

“Ada juga dana dari luar, namun sifatnya tidak mengikat,” terang Jamaluddin saat memberikan sambutannya di hadapan tamu undangan. 

Dalam acara tersebut, para panitia turut mengundang sejumlah tokoh, termasuk Gubernur Sulawesi Tengah, Wali Kota Palu, Camat Tatanga, Lurah Pengawu, serta para imam masjid di kelurahan tersebut. 

Jamaluddin menjelaskan, tema Maulid kali ini adalah Meneladani Akhlak Mulia Nabi Muhammad SAW sebagai Bekal untuk Mewujudkan Kedamaian dan Kebersamaan. 

“Intinya, bagaimana kita semua bisa meneladani akhlak Nabi Muhammad SAW melalui peringatan Maulid ini,” imbuhnya. 

Hikmah Maulid

Dalam acara ini, Ustadz Fikri Badjeber menyampaikan hikmah Maulid Nabi. 

Ia menjelaskan, peringatan Maulid pertama kali dilaksanakan oleh Raja Irbil di Irak. 

“Raja tersebut mengumpulkan masyarakat dan memotong seribu kambing, kemudian memberikan makan kepada seluruh masyarakat sebagai bentuk syukur atas kelahiran Nabi Muhammad SAW ke dunia,” ungkap Ustadz Fikri. 

Ia juga menekankan bahwa meskipun nabi dan para sahabat tidak merayakan maulid, hal itu tidak menjadi soal karena maulid dilakukan sebagai ungkapan syukur. 

Ustadz Fikri Badjeber menyampaikan hihmah Maulid Nabi Muhammad SAW di halaman Masjid Asy Syakirin, Kelurahan Pengawu, Kecamatan Tatanga, Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (20/9/2024) malam. Foto: Caesar/Eranesia.id

“Maulid punya landasan agama. Kita bersyukur kepada Allah karena telah dilahirkannya Nabi Muhammad SAW dan kita menjadi umatnya. Di Maulid ini, kita berdoa agar bisa bertemu dengan Nabi dalam mimpi dan meneladani akhlaknya dalam kehidupan sehari-hari,” tutup Ustadz Fikri. 

Pesan Camat Tatanga

Sementara itu, Camat Tatanga Muhammad Yusuf, turut hadir mewakili Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid, yang tidak bisa menghadiri acara tersebut karena menghadiri acara serupa di kelurahan lain. 

“Wali kota memohon maaf karena tidak bisa hadir. Meski wali kota tidak hadir, hal ini tidak mengurangi kekhidmatan peringatan maulid nabi yang kita laksanakan malam ini,” ujarnya.

Yusuf juga mengajak seluruh warga untuk meneladani perjuangan dan akhlak Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan sehari-hari. 

Sejumlah warga mengikuti Maulid Nabi Muhammad SAW di halaman Masjid Asy Syakirin, Kelurahan Pengawu, Kecamatan Tatanga, Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (20/9/2024) malam. Acara berlangsung khidmat dan diikuti oleh ratusan warga. Foto: Caesar/Eranesia.id

“Mari kita mencontoh semua perilaku Nabi Muhammad SAW, sehingga kita bisa menjalani kehidupan yang lebih baik dan penuh kedamaian,” tandasnya. CAE