OTORITAS Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat melaporkan sektor jasa keuangan di wilayah Sulawesi, Maluku dan Papua (Sulampua) tetap terjaga stabil di tengah dinamika perekonomian global dan domestik. Hal ini tercermin dari pertumbuhan positif di pelbagai sektor hingga November 2024.
“Kinerja industri perbankan di wilayah Sulampua menunjukkan pertumbuhan yang menggembirakan,” tulis OJK dalam laporannya.
Total aset perbankan tumbuh 4,60 % menjadi Rp549 triliun, dengan Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp342 triliun atau naik 2,59%. Sementara penyaluran kredit tumbuh 7,90 % mencapai Rp432 triliun.
Kepala OJK Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, Darwisman mengatakan, khusus di Sulawesi Selatan, perbankan syariah menunjukkan pertumbuhan lebih tinggi dengan aset naik 20,42 % menjadi Rp16,50 triliun.
“DPK tumbuh 20,46 % menjadi Rp11,60 triliun dan pembiayaan naik 20,09% mencapai Rp13,98 triliun,” terangnya dalam siaran pers yang diterima Eranesia.id, Selasa (14/1/2025).
Sektor pasar modal juga mencatatkan pertumbuhan signifikan dengan Single Investor Identification (SID) naik 32,68 % mencapai 972.688 SID.
“Di Sulawesi Selatan sendiri, total SID mencapai 396.584 dengan dominasi investor reksa dana sebanyak 379.081 SID,” tandas Darwisman.
Industri Keuangan Non-Bank turut berkembang positif. Total piutang perusahaan pembiayaan tumbuh 9,62 % menjadi Rp51,35 triliun, pembiayaan modal ventura naik 19,50 % menjadi Rp911 miliar, dan pembiayaan pergadaian tumbuh 26,90 % menjadi Rp17,10 triliun. OJK/ICC/MUH













