PT BAOSHUO Taman Industry Investment Group (BTIIG) atau Huabao Indonesia menjalankan program CSR berkelanjutan di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan lingkungan.
Sejak 2022, PT BTIIG mengalokasikan 1,5 juta USD untuk CSR, totalnya 11,5 juta USD dengan proyek Bandara Morowali.
Pada 2025, PT BTIIG fokus pada program unggulan, termasuk pelatihan UMKM.
External Manager Huabao Indonesia, Cipto Rustianto, menegaskan penguatan UMKM penting agar ekonomi lingkar industri berkembang seiring industri.
Di pendidikan, Huabao Indonesia menjalankan BTIIG Mengajar atau Huabao Youth Empowering Chambers (HYEC) sejak 2023.
Program ini mencakup pembelajaran Bahasa Mandarin di SD Tondo dan pengembangan soft skill siswa SMP-SMA.
“Siswa menikmati program ini, dan kami terus mendorong peningkatan SDM,” ujar Cipto dalam siaran pers ke Eranesia.id, Senin (25/2/2025).
Di keagamaan, PT BTIIG membangun masjid di tiga desa lingkar industri, serta mendukung revitalisasi pura dan gereja.
“Kami juga berpartisipasi dalam MTQ dan pembagian hewan kurban,” ungkap Cipto.
Di kesehatan, perusahaan rutin mengadakan donor darah dengan PMI Morowali dan memperbaiki infrastruktur industri.
“Di lingkungan, PT BTIIG mendukung zonasi gua sekitar industri untuk menjaga ekosistem,” tandas Cipto.
Huabao Indonesia bagian dari Zhenshi Holding Group, 500 perusahaan terbesar di Tiongkok.
Berlokasi di Desa Topogaro, Kecamatan Bungku Barat, Kabupaten Morowali, PT BTIIG berkomitmen menjadi kawasan industri kelas dunia berstandar keberlanjutan tinggi. *TAU/MUH
