KANTOR Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Sulawesi Tengah mengadakan audiensi dengan Bupati Donggala, Vera Elena Laruni beserta tim di Palu, Rabu (5/3/2025). Pertemuan ini mempererat sinergi dan membahas potensi strategis untuk mewujudkan Donggala sebagai kabupaten sejahtera dan berdaya saing.
Kepala KPwBI Sulteng, Rony Hartawan memaparkan inisiatif pengembangan ekonomi daerah, termasuk peningkatan kualitas Tenun Donggala.
“BI baru saja menyelesaikan pelatihan intensif 30 hari (14 November – 15 Desember) untuk enam kelompok penenun Donggala,” kata Rony di hadapan Vera.
Rony menjelaskan program tersebut mencakup kreasi motif, pewarnaan alami, serta penggunaan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) Jacquard di Palembang.
“Kami menyelenggarakan pelatihan lanjutan di Palu pada 20–25 Februari dengan narasumber dari Nirmala Songket (Palembang) serta akademisi Universitas Tadulako untuk meningkatkan daya saing wastra daerah,” ungkap Rony.
Selain itu, KPwBI membawa Tenun Donggala ke panggung nasional dan internasional melalui Bootcamp Wastra bersama Dewan IKRA, pelatihan motif inovatif, pewarnaan alami, dan digitalisasi UMKM.
Rony menegaskan pencapaian besar adalah tampilnya Tenun Donggala di Centers Stage Asia’s Fashion Spotlight 2024 di Hong Kong. Motif khas Donggala, Bomba Buya Subi, melambangkan cinta suci, harmoni keluarga, dan semangat pemersatu, semakin dikenal luas.
“Bahkan, pada World Water Forum ke-10 di Bali 2024, Elon Musk mengenakan Tenun Donggala bermotif Bomba, membuktikan daya tarik wastra Donggala di kancah global,” tandasnya.
Bupati Donggala, Vera Elena Laruni, menyambut baik upaya ini dan menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk memperkuat sarana serta prasarana guna mengoptimalkan sentra tenun di Towale.
Perkuat Pokdarwis
Selain pengembangan wastra, pertemuan membahas potensi pariwisata Donggala, khususnya di kawasan Boneoge. Kedua belah pihak sepakat memperkuat Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) serta mendorong perubahan mindset kebersihan untuk meningkatkan daya tarik wisata daerah.
Dalam aspek penguatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), KPwBI Sulteng mengusulkan agar Pemerintah Donggala memperkuat peran Perusahaan Daerah (Perusda), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) agar lebih profesional dan mandiri.
Dengan lembaga kuat, entitas ini akan menjadi off-taker bagi pengembangan UMKM setempat. Hal ini sejalan dengan visi Bupati Donggala dalam mengelola sumber daya lokal secara berkelanjutan melalui program One District, One Product.
KPwBI Sulteng dan Pemerintah Donggala berkomitmen bersinergi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah yang inklusif dan berkelanjutan, sehingga Donggala semakin maju dan berdaya saing di tingkat nasional maupun global. *TAU/MUH













