INDUSTRI Keuangan Non-Bank (IKNB) di Sulawesi Tengah menunjukkan tren pertumbuhan positif hingga akhir Februari 2025.
Data Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) provinsi itu mencatat, sektor pembiayaan di daerah ini menyalurkan dana sebesar Rp7,31 triliun.
Kepala Kantor OJK Sulteng, Bonny Hardi Putra mengatakan, Angka ini naik 15,15% dibanding periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy).
“Kualitas pembiayaan juga masih terkendali dengan tingkat kredit bermasalah (Non-Performing Financing/NPF) di angka 1,83%,” terangnya, Kamis (24/4/2025).
Sementara itu, sektor dana pensiun turut mencatatkan kinerja baik.
Bonny bilang, total aset dana pensiun di Sulteng tumbuh 6,35% (yoy) menjadi Rp105,82 miliar.
“Ini seiring dengan peningkatan nilai investasi sebesar 6,38% menjadi Rp103,67 miliar,” ungkapnya.
Dari sisi pembiayaan berbasis teknologi atau peer-to-peer (P2P) lending, outstanding pinjaman mencapai Rp532,04 miliar atau tumbuh signifikan sebesar 66,09% (yoy).
Bonny menambahkan, bahwa jumlah rekening penerima aktif mencapai 161.631 rekening.
Di mana, tingkat wanprestasi di atas 90 hari sejak jatuh tempo (TWP90) terjaga di angka 1,66%.
“Ini mencerminkan kualitas pinjaman yang cukup baik,” tandasnya.
Kinerja positif ini memperlihatkan peran strategis IKNB dalam memperluas akses pembiayaan dan mendukung pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Tengah. TAU/MUH













