Ekonomi

Pemerintah Indonesia Depak LG dari Proyek Rp164 Triliun

×

Pemerintah Indonesia Depak LG dari Proyek Rp164 Triliun

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi. HO

PEMERINTAH memastikan bahwa keluarnya perusahaan Korea Selatan, LG, dari proyek ekosistem baterai kendaraan listrik senilai US$9,8 miliar (sekitar Rp164 triliun) terjadi atas permintaan resmi pemerintah, bukan keputusan sepihak dari LG.

Ketua Tim Percepatan Investasi Hilirisasi ESDM, Rosan Roeslani, mengatakan Kementerian ESDM di bawah kepemimpinan Bahlil Lahadalia sudah mengirim surat resmi kepada LG pada 31 Januari 2025.

“Selama ini muncul narasi seolah olah LG yang mundur. Faktanya, pemerintah yang mengambil inisiatif memutuskan kerja sama. Kementerian ESDM sudah mengirim surat resminya pada 31 Januari 2025,” kata Rosan dikutip dari Detik.com, Sabtu (26/4/2025).

Rosan menilai LG terlalu lambat dalam negosiasi proyek yang sudah dimulai sejak 2020.

“Negosiasinya sudah lima tahun, tidak ada kemajuan berarti. Kita ingin proyek ini jalan cepat dan memberi dampak nyata, bukan malah berlarut-larut,” tegasnya.

Rosan juga menyebut minat perusahaan asal Tiongkok, Huayou, ikut mendorong pemerintah mempercepat pergantian mitra proyek.

Huayou, kata dia, sejak akhir 2024 sudah menunjukkan komitmen kuat untuk berinvestasi di Indonesia.

“Huayou punya teknologi siap pakai dan komitmen jelas untuk segera merealisasikan investasi. Mereka yang akan menggantikan posisi LG,” tandas Rosan.

Pemerintah melihat langkah ini sebagai arah baru dalam pengembangan industri baterai kendaraan listrik nasional, dengan fokus pada mitra yang serius, cepat, dan punya kepastian dalam berinvestasi. MUH