Ekonomi

Didampingi Pertamina, Tjahyani Bangkit Lewat Produk Ramah Lingkungan

×

Didampingi Pertamina, Tjahyani Bangkit Lewat Produk Ramah Lingkungan

Sebarkan artikel ini
Kerajinan bernilai tinggi yang diproduksi Tjahyani. Dok: Pertamina

TJAHYANI, pelaku usaha mikro asal Manado, membuktikan bahwa limbah bisa jadi sumber cuan dan solusi lingkungan.

Lewat kreativitasnya, ia mengolah limbah pasar dan kekayaan hayati Sulawesi Utara menjadi kerajinan bernilai tinggi yang kini tembus pasar ekspor.

Usahanya berkembang berkat dukungan Akademi UMK Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, yang memberi pelatihan produk, pemasaran, dan manajemen usaha berbasis ramah lingkungan.

Program ini bagian dari Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pertamina untuk memperkuat daya saing UMK lokal.

Kisah Tjahyani dimulai pada 2014 saat ia melihat sisik ikan kakap besar di kantin sekolah. Ia membawa pulang sisik dari Pasar Bersehati dan merangkainya menjadi bros, aksesori, dan hiasan dinding.

Saat pandemi COVID-19, Tjahyani berinovasi membuat produk berbasis ecoprint, menggunakan daun khas Sulawesi Utara seperti gedi dan jarak merah. Hasilnya: kain bermotif alami yang ramah lingkungan dan estetis.

Ia juga memanfaatkan serat pisang abaka, tanaman endemik Talaud, untuk membuat tas, dompet, dan aksesori. Serat ini kuat, lentur, dan berwarna cerah, cocok untuk pasar yang mencari produk unik dan berkelanjutan.

“Akademi UMK Pertamina sangat membantu, bukan hanya soal produk tapi juga strategi usaha dan pemasaran. Ini jadi motivasi besar untuk terus mengangkat potensi lokal Sulut,” kata Tjahyani dalam siaran pers yang diterima Eranesia.id, Rabu (11/6/2025).

Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Fahrougi Andriani Sumampouw, menyebut Tjahyani sebagai contoh pelaku UMK yang tangguh dan inovatif.

“Kami bangga mendampingi UMK seperti Ibu Tjahyani, yang kreatif dan berkontribusi menjaga lingkungan serta memberdayakan masyarakat,” ujarnya.

Ke depan, Akademi UMK Pertamina akan memperluas pendampingan ke lebih banyak UMK di Sulawesi. Fokusnya: penguatan kapasitas, akses pasar, dan penerapan usaha berkelanjutan.

Potensi lokal Sulawesi diharapkan terus tumbuh sebagai kekuatan ekonomi nasional dan global. ADV/MUH