Ekonomi

Pertamina dan BGN Ubah Limbah Makanan Jadi Pakan Ternak

×

Pertamina dan BGN Ubah Limbah Makanan Jadi Pakan Ternak

Sebarkan artikel ini
Petugas mencatat limbah makanan yang ditimbang oleh warga. Lima makanan ini akan diproses menjadi pakan ternak. Dok: Pertamina Patra Niaga

PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi memperkuat ketahanan pangan nasional lewat program pengelolaan limbah makanan.

Melalui Aviation Fuel Terminal (AFT) Hasanuddin, Pertamina bersama Badan Gizi Nasional (BGN) mengolah sisa makanan dari program Makan Bergizi Gratis menjadi pakan ternak alternatif.

Program ini mengembangkan ekonomi sirkular berbasis komunitas. Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) tidak lagi membuang limbah organik.

Tiga SPPG ikut aktif dalam program ini Mandai Bontoa 1, Mandai Bontoa 2, dan Biringkanaya Bakung 1. Setiap hari, mereka menghasilkan sekitar 100–150 kilogram limbah makanan.

Tim BUMDes Baji Mangngai secara rutin memilah dan mengangkut limbah ke peternakan bebek milik Kelompok Laleng Kassie di Dusun Tamarunang, Kabupaten Maros.

Sejak 2021, Pertamina membina kelompok ini lewat Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).

“Kami ingin Program Makan Siang Bergizi Gratis berdampak lebih luas. Inisiatif ini mengurangi limbah dan menggerakkan ekonomi lokal,” kata Aviation Fuel Terminal Manager Hasanuddin, Andreas Yanuar Arinawan, Jumat (8/8/2025).

Program ini mendorong peningkatan produksi ternak. Kelompok Laleng Kassie menghasilkan ratusan telur bebek setiap minggu dan mengolahnya menjadi telur asin berkualitas tinggi.

Ketua kelompok, Maryama, menyatakan bahwa penggunaan limbah sebagai pakan mengurangi beban biaya.

“Pakan selalu menjadi pengeluaran terbesar. Sekarang kami bisa lebih hemat,” ujarnya.

Kelompok juga memanfaatkan sebagian limbah untuk budidaya maggot atau larva Black Soldier Fly (BSF). Maggot berprotein tinggi ini mereka gunakan sebagai pakan tambahan alami.
Langkah ini tak hanya menekan biaya, tapi juga membuka usaha baru yang ramah lingkungan.

Area Manager Communication, Relation, & CSR Sulawesi, Tengku Muhammad Rum, menyampaikan bahwa program ini sejalan dengan strategi CSR Pertamina. Perusahaan mendorong pemanfaatan sumber daya lokal untuk memperkuat ekonomi masyarakat.

“Kami mendukung pencapaian SDG 2 – Tanpa Kelaparan dan SDG 12 – Konsumsi dan Produksi Bertanggung Jawab,” tutupnya.

Pertamina menargetkan replikasi program ini di pelbagai daerah. Upaya ini menjadi solusi berkelanjutan untuk mengurangi limbah sekaligus memperkuat ketahanan pangan nasional. ADV/MUH