OTORITAS Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Tengah bersama Pemerintah Kabupaten Poso melepas ekspor perdana dua ton biji kakao fermentasi premium ke perusahaan cokelat asal Prancis, Valrhona Chocolate.
Koperasi Karya Bersama dan Rainforest Alliance di Desa Pendolo, Kecamatan Pamona Selatan, menggerakkan ekspor tersebut.
Langkah ini menunjukkan keberhasilan Program Pengembangan Ekonomi Daerah (PED) serta komitmen OJK memperluas inklusi dan literasi keuangan petani di Poso.
Kepala OJK Sulteng, Bonny Hardi Putra, menegaskan capaian ini mewujudkan sinergi nyata antara pemerintah, regulator, lembaga keuangan, dan koperasi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif.
“Hari ini kita buktikan bahwa biji kakao Poso memiliki kualitas global. Momentum ini memperkuat kemandirian finansial petani. Kolaborasi seperti ini perlu diterapkan di daerah lain,” ujarnya dalam siaran pers yang Eranesia.id terima, Senin (20/10/2025).
Wakil Bupati Poso Soeharto Kandar dan Kepala OJK Sulteng memimpin langsung pelepasan ekspor tersebut. Sejumlah pejabat daerah, perwakilan Valrhona Chocolate, Rainforest Alliance, BRI, PT Adore Rempah Indonesia, serta ratusan petani koperasi turut menghadiri kegiatan itu.
OJK dan BRI Perkuat Akses Keuangan Petani
Koperasi Karya Bersama dan Bank BRI Cabang Poso menandatangani perjanjian kerja sama untuk membuka akses pembiayaan produktif bagi petani kakao. Kolaborasi ini memperkuat rantai pasok dan meningkatkan mutu hasil panen.
Soeharto mengapresiasi kerja keras para petani dan dukungan mitra global.
“Poso siap menjadi sentra kakao unggulan yang tidak hanya produktif, tetapi juga maju dalam literasi keuangan,” katanya.
Ketua Koperasi Bernard Ranonto, menyampaikan kebanggaan atas ekspor ini.
“Biji kakao fermentasi kita kini dikenal dunia. Ini bukti bahwa kualitas lokal mampu bersaing secara global,” ujarnya.
Setelah pelepasan ekspor, para peserta mengunjungi rumah fermentasi dan kebun kakao. OJK kemudian menggelar edukasi keuangan untuk 300 petani.
Materi pelatihan mencakup manajemen usaha, pemanfaatan layanan perbankan, dan literasi keuangan digital agar keuntungan ekspor langsung meningkatkan kesejahteraan petani.
Ekspor perdana ini menjadi tonggak baru bagi pengembangan kakao berkelanjutan di Sulawesi Tengah. Lebih dari itu, langkah ini menguatkan visi “Sulteng Nambaso” Sulawesi Tengah yang besar, berdaya saing, dan sejahtera.
Rilis | Editor : Muh Taufan













