PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) menargetkan dua kilang baru segera memproduksi Bahan Bakar Minyak (BBM) berbahan baku minyak jelantah atau Sustainable Aviation Fuel (SAF) tahun depan.
Saat ini, hanya Kilang RU IV Cilacap, Jawa Tengah yang sudah mampu menghasilkan SAF.
Direktur Operasi KPI, Didik Bahagia, menyebut dua kilang yang sedang disiapkan adalah RU II Dumai dan RU VI Balongan.
Dengan tambahan kapasitas itu, Pertamina dapat menyerap hingga 38.566 kiloliter minyak jelantah per tahun dan memproduksi sekitar 1,23 juta kiloliter SAF.
“Dengan kapasitas ini, kebutuhan SAF untuk seluruh penerbangan domestik bisa terpenuhi. Bahkan ada peluang ekspor ke negara lain,” ujar Didik dalam acara Jejak Berkelanjutan di Kilang Cilacap, Jawa Tengah, dikutip dari Detikcom, Rabu (27/8/2025).
Ia menegaskan, Indonesia menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang berhasil memproduksi SAF. Didik juga membandingkan pencapaian itu dengan Singapura.
“Di Singapura, baru 2026 mereka akan mengimplementasikan SAF dengan kadar 1 persen. Kita sudah bisa memproduksi 2,5–3 persen. Ini bukti nyata bahwa kita mampu menjalankannya,” paparnya.
Menurut Didik, pasokan minyak jelantah untuk bahan baku SAF saat ini masih surplus. Minyak jelantah itu diperoleh dari industri maupun masyarakat.
“Untuk kebutuhan 8 ribu kiloliter, pasokannya masih lebih dari cukup. Karena itu, sesuai arahan Komisaris Utama, kita harus mempercepat replikasi produksi SAF di Balongan, Dumai, dan juga Balikpapan. Harapannya, semester II tahun 2026 kita sudah bisa memproduksi dari semua kilang tersebut,” tandasnya. Detikcom/MUH













