MENTERI Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, menegaskan pemerintah tetap melanjutkan proyek gas Dimethyl Ether (DME) sebagai pengganti Liquified Petroleum Gas (LPG), meski tanpa dukungan investor asing.
Proyek ini sempat terhenti setelah investor utama, Air Products & Chemical Inc asal Amerika Serikat, menarik diri.
Namun, Bahlil memastikan pembangunan tetap berlanjut dengan dukungan pendanaan dari dalam negeri, baik melalui anggaran negara maupun swasta nasional.
“Proyek ini akan tetap jalan dengan sumber daya kita sendiri,” ujar Bahlil disadur dari Kompas.com, Senin (27/10/2025).
Pemerintah menargetkan proyek DME rampung pada 2026.
Apa Itu DME?
Mengutip situs resmi Kementerian ESDM, Dimethyl Ether (DME) adalah senyawa organik (CH₃OCH₃) yang dapat diproduksi dari gas bumi, hasil olahan hidrokarbon, atau bahan baku lain. Pemerintah mengatur penggunaannya untuk memenuhi kebutuhan energi dalam negeri.
DME bisa digunakan langsung atau dicampur dengan LPG maupun LGV (Liquified Gas for Vehicles).
- Pemanfaatan langsung: DME murni 100 persen untuk sektor industri, transportasi, dan rumah tangga.
- Sebagai campuran: DME digunakan bersama LPG atau LGV dengan komposisi tertentu.
LGV sendiri adalah bahan bakar gas untuk kendaraan bermotor dengan mesin pembakaran percikan (spark ignition engine) yang terdiri dari campuran propana (C₃) dan butana (C₄) sederhananya, LPG versi kendaraan.
Karakteristik dan Keunggulan DME
Secara kimia dan fisika, karakteristik DME hampir sama dengan LPG. Karena itu, infrastruktur LPG seperti tabung, tempat penyimpanan, dan fasilitas distribusi bisa dimanfaatkan tanpa banyak perubahan.
Keunggulan utama DME adalah fleksibilitas bahan bakunya. DME dapat diproduksi dari berbagai sumber energi, termasuk bahan terbarukan seperti biomassa, limbah, dan gas metana batubara (CBM). Untuk saat ini, batu bara berkalori rendah dinilai paling ideal sebagai bahan baku utama.
Meski industri DME belum berkembang di Indonesia, Kementerian ESDM berkomitmen memperkuat dukungan teknis dalam negeri, baik di sisi produksi maupun pemanfaatan, agar proyek ini menjadi salah satu tonggak kemandirian energi nasional.
Sumber : Kompas.com | Editor : Muh Taufan













