Nasional

Jusuf Kalla: Sistem Pendidikan Indonesia Kacau dan Membingungkan

×

Jusuf Kalla: Sistem Pendidikan Indonesia Kacau dan Membingungkan

Sebarkan artikel ini
Jusuf Kalla (tengah) mengikuti acara Tudang Sipulung Pendidikan di Balai Besar Penjamin Mutu Pendidikan (BBPMP) Sulawesi Selatan di Makassar, Selasa (3/9/2024). Foto: HO

WAKIL Presiden RI, ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla mengkritik sistem pendidikan di Indonesia. 

Menurutnya, pendidikan saat ini membingungkan. Di mana, sistem tidak mendukung proses belajar yang efektif, malah semakin menjauhkan anak-anak dari pendidikan yang berkualitas.

“Yang kacau balau itu sistem pendidikan. Makanya saya berpendapat, kita tidak merdeka saja, anak-anak tidak belajar, apalagi merdeka. Makin tidak belajar. Makanya Indonesia memang agak lain,” terang Jusuf saat mengikuti acara Tudang Sipulung Pendidikan di Balai Besar Penjamin Mutu Pendidikan (BBPMP)  Sulawesi Selatan di Makassar, Selasa (3/9/2024).

Ketua Dewan Masjid Indonesia itu menjelaskan, pendidikan di Tanah Air semakin tertinggal, terutama sejak 30 tahun lalu ketika ada upaya untuk menyamakan nilai di seluruh Indonesia. 

Ia menyoroti praktik menyamakan nilai antara siswa di Jawa dan di Indonesia Timur, yang dianggapnya sebagai bentuk “pembodohan.”

“Kita tidak sadar jika itu adalah bagian dari pembodohan,” katanya, menekankan bahwa semakin rumit sistem pendidikan, semakin menurun kualitasnya. 

Salah satu masalah utama, menurut Jusuf, adalah kebijakan yang meluluskan semua siswa, yang membuat siswa kurang termotivasi untuk belajar.

“Siswa beranggapan, buat apa belajar kalau semua lulus. Mereka hanya belajar saat ada ujian,” ujarnya.

Jusuf juga menyoroti pentingnya ujian nasional dan ketatnya sistem ujian di negara-negara seperti India, Amerika, dan Eropa, yang menurutnya dapat menjadi contoh bagi Indonesia. 

Ia menyarankan, agar Indonesia belajar dari sistem pendidikan di India, yang telah menghasilkan banyak pejabat dan pemimpin perusahaan besar di luar negeri.

“Kunci untuk mengejar ketertinggalan Indonesia adalah kerja keras dan disiplin dalam belajar. Otak kita tidak kalah dengan orang luar, tapi kita kurang semangat dan kerja keras,” tegasnya.

Oleh karena itu, Ketua Palang Merah Indonesia itu berharap, pemerintah kedepan dapat terus belajar dan memahami masalah pendidikan di Indonesia. 

“Sehingga dapat merumuskan strategi yang lebih baik untuk memajukan pendidikan di tanah air,” tandasnya. ICH/DES