Olahraga

BERANI Race 2024, Melestarikan Budaya Nelayan Panau

×

BERANI Race 2024, Melestarikan Budaya Nelayan Panau

Sebarkan artikel ini
Sejumlah warga menyaksikan peserta yang tengah bersiap mengikuti lomba perahu layar tradisional di Pantai Bamba, Palu, Minggu (1/9/2024).

BAKAL calon gubernur dan wakil gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid – Reny A Lamadjido, menggelar lomba perahu layar tradisional bertajuk BERANI Race 2024 di Pantai Bamba, Kelurahan Panau, Kecamatan Tawaeli, Palu, pada Minggu (1/9/2024). Warga menyambut acara ini dengan meriah.

Ketua Panitia, Syukur Lembah mengatakan, lomba ini merupakan tradisi yang diwariskan secara turun-temurun, terutama bagi nelayan di Panau.

“Lomba ini sebagai bentuk pelestarian warisan budaya nenek moyang kami, dan kami akan terus menyelenggarakannya setiap tahun,” terangnya.

Syukur juga menyampaikan, mereka merencanakan lomba ini sejak 2019, namun terpaksa menundanya karena Anwar tidak mendapatkan perahu untuk berlayar saat itu. Dampak tsunami juga menjadi alasan penundaan tersebut.

“Karena tsunami, kami belum menggelar lomba ini. Namun, dengan dukungan penuh dari pasangan Anwar-Reny, kami akhirnya bisa melanjutkan tradisi ini,” ungkapnya.

Syukur menambahkan, 37 peserta ikut serta dalam perlombaan ini.

“Peserta hanya 37 orang, karena waktu yang mepet,” imbuhnya.

Koordinator lomba, Farhan Rahman menekankan, bahwa perlombaan ini menjadi bentuk dukungan terhadap komunitas lokal yang mencintai budaya dan tradisi perahu tradisional.

“Kami berterima kasih kepada Bapak Anwar dan Ibu Reny, karena mereka mendukung pelestarian budaya masyarakat melalui lomba perahu tradisional ini,” ujarnya.

Farhan menjelaskan, bahwa mereka membagi lomba ini menjadi dua seri, Seri A dan Seri B. 

Seri A dimulai dari Desa Lero dan berakhir di Pantai Bamba, Kelurahan Panau, dengan jarak tempuh sekitar 30 kilo meter, diikuti oleh 20 peserta. 

Seri B dimulai dari Desa Pangga, Kabupaten Donggala, dan berakhir di Pantai Bamba dengan jarak tempuh 17 kilo meter, diikuti oleh 17 peserta.

“Peserta lomba tidak hanya berasal dari Kota Palu, tetapi juga dari Kabupaten Donggala. Ini menunjukkan tingginya antusiasme masyarakat terhadap budaya lokal,” tambahnya.

Hadiah uang tunai

Penyelenggara menyediakan hadiah menarik dalam lomba ini. Untuk Seri A, juara pertama memperoleh Rp3.000.000, juara kedua Rp2.500.000, juara ketiga Rp1.500.000, dan insentif untuk juara harapan 1 hingga 4. 

Sedangkan untuk Seri B, juara pertama mendapatkan Rp2.000.000, juara kedua Rp1.500.000, juara ketiga Rp1.000.000, serta insentif bagi juara harapan 1 hingga 4.

Acara lomba ini juga dimeriahkan dengan panggung hiburan musik, sementara pelaku UMKM turut meramaikan acara dengan berjualan di sekitar area lomba. ADV/KEI