GUBERNUR Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, menyerukan seluruh bupati, wali kota, anggota DPRD, dan perangkat daerah untuk memperkuat kolaborasi dalam mengatasi kemiskinan secara menyeluruh di provinsi itu.
“Pengentasan kemiskinan itu seperti menyusun mozaik. Setiap bagian harus terhubung, selaras, dan mengarah pada satu tujuan,” ujar Anwar dalam siaran pers yang Eranesia.id terima, Selasa (15/4/2025).
Anwar menegaskan, sinergi antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota harus sejalan agar kebijakan dan program benar-benar menyentuh masyarakat. Bila arah kebijakan tidak selaras, ia khawatir program hanya akan berakhir sia-sia.
“Kalau tidak satu arah, hasilnya tidak akan maksimal,” tegasnya.
Ia juga menolak pendekatan “pukul rata” dalam kebijakan nasional. Menurutnya, Indonesia memiliki beragam karakter wilayah dataran rendah, pegunungan, pesisir, hingga pulau-pulau terpencil yang menuntut kebijakan khusus sesuai kondisi lokal.
“Masing-masing daerah punya tantangan sendiri. Jadi, jangan semua disamaratakan,” katanya.
Untuk itu, Anwar meminta seluruh pemerintah daerah memulai upaya pengentasan kemiskinan dengan analisis mendalam. Ia mengibaratkan, seperti dokter yang harus memahami kondisi pasien sebelum melakukan tindakan medis.
“Kenapa orang miskin? Karena tidak punya penghasilan. Kenapa tidak punya penghasilan? Karena tidak bekerja. Kenapa tidak bekerja? Karena tidak ada lapangan kerja, atau yang ada belum maksimal. Maka, solusinya: ciptakan dan optimalkan lapangan kerja,” urainya.
Ia memastikan bahwa program prioritas Pemprov Sulteng bertajuk “Berani” selaras dengan program yang dijalankan kabupaten/kota. Anwar juga menegaskan bahwa provinsi tidak memiliki rakyat atau wilayah secara langsung, tapi bertugas memfasilitasi dan mendukung daerah.
Karena itu, ia akan mengerahkan seluruh dinas provinsi untuk turun langsung ke kabupaten/kota, menyerap usulan, dan menjadikannya dasar penyusunan program kerja tahun depan.
“Temui dinas di daerah, dengarkan kebutuhannya, lalu susun program sesuai itu. Bukan sebaliknya,” ungkap Anwar.
Ia optimistis, pendekatan kolaboratif ini akan meminimalkan ego sektoral dan kewilayahan yang kerap menghambat pembangunan.
“Insya Allah, Sulawesi Tengah akan selalu kompak bersama para bupati,” tandasnya. *TAU/MUH













