PULUHAN warga Talise, Kota Palu, Sulawesi Tengah menyegel kantor Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) kelurahan itu, Senin (28/4/2025). Mereka memprotes dugaan penjualan tanah garapan secara sepihak ke PT Citra Palu Minerals (CPM).
Aksi ini dipicu penggusuran lahan di kompleks bukit laranggarui, jalan menuju lokasi tambang emas milik CPM.
Warga terkejut saat mengetahui lahan mereka sudah berpindah tangan tanpa persetujuan.
“Kami tidak pernah merasa menjual lahan ini. Tiba-tiba digusur dan katanya sudah dibeli,” terang salah satu warga Talise, Ebit dalam siaran pers yang Eranesia.id terima, Selasa (29/4/2025).
Ia menjelaskan, lahan tersebut merupakan eks HGB yang dikuasai warga Talise sejak 2019.
Warga mengaku telah menemui pihak CPM. Mereka mendapat keterangan bahwa tanah dibeli dari individu berinisial RL, IS, dan JS, yang mengaku sebagai pengurus LPM Talise.
Warga Talise lainnya, Isna, mengecam tindakan itu sebagai bentuk pengkhianatan terhadap kepercayaan masyarakat.
Dirinya menilai, LPM justru mencederai perannya sebagai lembaga pemberdayaan.
Situasi ini memuncak dengan penyegelan kantor LPM dan tuntutan agar Lurah Talise segera membekukan lembaga tersebut.
Ratusan warga juga menyerahkan pernyataan sikap tertulis sebagai bentuk protes resmi.
“Sebaiknya oknum-oknum itu diusir dari Kelurahan Talise,” teriak seorang warga saat aksi berlangsung.
Hingga berita ini diturunkan, keberadaan para oknum LPM yang diduga terlibat belum diketahui.
Pihak Kelurahan Talise menyatakan akan segera memanggil mereka untuk dimintai keterangan. *MAT/MUH
