SAAT banyak sektor masih bergulat mewujudkan kesetaraan hak bagi perempuan di tempat kerja, kawasan industri PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah justru tampil sebagai pengecualian. Kawasan ini menjadi contoh nyata perlindungan dan pemberdayaan perempuan di lingkungan industri.
Sebanyak 6.937 karyawan perempuan di IMIP telah menerima perlindungan hak sesuai ketentuan hukum, mulai dari cuti haid, cuti hamil, fasilitas khusus, hingga dukungan karier dan psikologis.
Head of HR and Training Department PT IMIP, Achmanto Mendatu, menegaskan bahwa perusahaan telah menjalankan kebijakan dan program yang sejalan dengan aturan perundang-undangan.
“Sebagai pengelola kawasan, kami menjamin seluruh hak pekerja sesuai amanat konstitusi. Pasal 28D ayat (2) UUD 1945 menegaskan bahwa setiap orang berhak bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan layak,” jelas Achmanto dalam siaran pers yang Eranesia.id terima, Jumat (2/5/2025).
PT IMIP menyediakan pelbagai fasilitas untuk mendukung kenyamanan dan keamanan pekerja perempuan.
Fasilitas tersebut meliputi transportasi terpisah, ruang istirahat khusus, hingga jalur pedestrian berbeda antara laki-laki dan perempuan.
“Kami juga membuka akses yang sama bagi semua karyawan untuk mengembangkan karier dan pendidikan. Salah satunya lewat program beasiswa yang kami biayai langsung,” ungkap Achmanto.
Lindungi dari Pelecehan Seksual
IMIP turut menyediakan klinik konseling psikologi yang siap mendampingi karyawan perempuan yang mengalami dugaan pelecehan.
Perusahaan pun tak ragu memberi sanksi tegas kepada pelaku pelecehan seksual, guna menciptakan lingkungan kerja yang aman dan inklusif.
Langkah-langkah progresif ini tak hanya dijalankan oleh PT IMIP, tetapi juga oleh sejumlah tenant utama di kawasan tersebut seperti PT QMB, PT MTI, PT HYNC, dan PT CNGR. Mereka menerapkan kebijakan perlindungan hak perempuan melalui peraturan perusahaan masing-masing.
Dengan pendekatan menyeluruh ini, IMIP menunjukkan bahwa kawasan industri bisa menjadi ruang kerja yang adil dan setara, tanpa memandang gender. *TAU/MUH













