FORUM Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sulawesi Tengah mengajak pelajar membentuk sikap moderat sebagai bagian dari peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025.
FKPT menilai langkah ini sebagai strategi penting untuk mencegah penyebaran paham radikal sejak dini.
Ketua FKPT Sulteng, Sofyan Bachmid, menegaskan bahwa pendidikan berperan sebagai benteng utama ketahanan bangsa, termasuk dari ancaman ideologi ekstrem.
Karena itu, ia mendorong sekolah untuk menjadikan nilai-nilai moderasi, toleransi, dan cinta Tanah Air sebagai prioritas dalam pembelajaran.
“FKPT mendukung penuh visi Gubernur dalam program Berani Cerdas. Kecerdasan siswa tak cukup hanya dari sisi akademik. Mereka juga harus memiliki karakter yang moderat, terbuka, dan inklusif agar tidak mudah terpapar paham kekerasan dan kebencian,” ujarnya dalam pernyataan resmi yang diterima Eranesia.id, Sabtu (3/5/2025).
Untuk mendukung hal ini, FKPT memperkuat pendidikan karakter dengan melatih guru dan tenaga pendidik agar mampu mengenali serta mencegah ekstremisme berbasis kekerasan.
FKPT juga bekerja sama dengan sekolah dan dinas pendidikan untuk menggelar workshop moderasi beragama, literasi digital, dan kampanye anti-hoaks.
FKPT turut membentuk Forum Pelajar Cinta Damai di sekolah menengah dan mendorong mereka menjadi agen perubahan serta duta perdamaian.
Di saat yang sama, FKPT mengembangkan kegiatan seni, budaya, dan narasi kebangsaan guna menumbuhkan empati, toleransi, serta penghargaan terhadap keberagaman.
Sofyan menyoroti persoalan kesenjangan akses pendidikan yang kerap dimanfaatkan oleh kelompok penyebar paham intoleran.
Ia mengapresiasi program BERANI CERDAS karena pemerintah memastikan seluruh anak bisa menikmati pendidikan yang adil dan berkualitas.
“Anak yang tidak bersekolah lebih mudah disusupi narasi kebencian. Karena itu, membangun karakter moderat harus dimulai dari jaminan akses pendidikan yang setara dan bermakna,” tegas akademisi UIN Datokarama Palu itu.
Ia melihat Hardiknas sebagai momentum strategis untuk memperkuat kolaborasi antara sekolah, pemerintah daerah, dan masyarakat.
Tujuannya yaitu membentuk generasi muda yang cerdas secara akademik, damai dalam keberagaman, dan tangguh menghadapi tantangan zaman. *FAU/MUH













