FORUM Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sulawesi Tengah terus menggaungkan literasi kebangsaan sebagai upaya menangkal radikalisme dan terorisme, terutama yang berkembang di ruang digital.
“Kami mengajak masyarakat memperkuat ketahanan nasional melalui budaya menulis dan narasi kebangsaan,” kata Ketua FKPT Sulteng, Sofyan Bachmid, di Palu, Kamis (3/7/2025).
FKPT Sulteng bersama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menggelar kegiatan Tulisan Cinta Menyongsong Indonesia Emas (TINTA EMAS) dengan tema Goresan Cinta untuk Memperkuat Ketahanan Nasional dalam Pencegahan Radikalisme dan Terorisme.
“Kegiatan ini menjadi langkah strategis melawan radikalisme dan terorisme yang kian marak di dunia digital,” jelas Sofyan.
Ia menegaskan, ancaman radikalisme kini hadir dalam bentuk narasi dan propaganda digital yang sulit terdeteksi konvensional. Karena itu, FKPT Sulteng mendorong peserta menyebarkan nilai toleransi, cinta tanah air, dan persatuan bangsa melalui tulisan.
“Menulis bukan hanya ekspresi pribadi, tetapi juga alat perjuangan ideologis untuk menjaga keutuhan bangsa Indonesia,” katanya.
Sofyan mengutip Piagam Madinah sebagai contoh keberhasilan membangun masyarakat majemuk. Ia menekankan prinsip kesatuan dalam keberagaman, sejalan dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
“Perbedaan keyakinan, etnis, atau asal bukan penghalang membangun komunitas rukun dan adil. Nilai ini sangat relevan bagi Indonesia,” ujarnya.
Sofyan mengajak semua pihak menjadi agen perubahan, pelopor narasi damai, dan pejuang ketahanan ideologis.
FKPT berharap gerakan literasi kebangsaan ini berkembang luas dan berkelanjutan di seluruh daerah. FAU/MUH













