SATUAN Tugas (Satgas) II Preemtif Operasi Madago Raya, Polda Sulawesi Tengah, terus mendorong deradikalisasi berbasis kemanusiaan melalui pemberdayaan masyarakat.
Salah satu inisiatif terbarunya adalah pelatihan kejuruan menjahit gelombang kedua, yang digelar di Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Poso, Kamis (10/7/2025).
Program ini menyasar kelompok rentan, khususnya istri eks warga binaan di wilayah Poso, yang selama ini rawan terpapar paham radikal.
Sebanyak 10 peserta mengikuti pelatihan keterampilan menjahit untuk meningkatkan kemampuan ekonomi dan ketahanan sosial keluarga.
Kegiatan dibuka oleh Tim Da’i Polri Satgas II Preemtif, Ipda Ilham Sriwan, Aiptu Ridwan, dan Aipda Sofyan Al Liosi.
Mereka menekankan, pelatihan ini bukan sekadar pembekalan teknis, melainkan juga bagian dari membangun masa depan yang mandiri dan damai.
“Jangan takut gagal. Pelatihan ini bisa jadi titik awal membuka usaha sendiri dan menciptakan lapangan kerja di lingkungan sekitar,” ujar Ilham.
Selain materi keterampilan, peserta juga menerima pesan kebangsaan, pentingnya hidup rukun, serta ajakan untuk berkontribusi dalam menjaga kondusivitas dan perdamaian di Poso.
Perempuan sebagai Agen Perdamaian
Para peserta menyambut pelatihan ini dengan antusias dan menyampaikan apresiasi kepada Satgas Madago Raya.
Mereka berkomitmen untuk mendukung program deradikalisasi dan menjaga stabilitas sosial di daerah.
“Kami ingin mencetak perempuan-perempuan tangguh dan mandiri, yang mampu menopang keluarga sekaligus menjadi agen perdamaian,” tambah Ilham.
Satgas Madago Raya meyakini bahwa pemberdayaan ekonomi perempuan menjadi kunci dalam membentengi keluarga dari pengaruh radikalisme, serta menjadi solusi jangka panjang melawan intoleransi dan kekerasan. IKY/MUH













