FESTIVAL Danau Lindu 2025 menjadi momentum penting bagi pelestarian budaya Sulawesi Tengah. Dalam pembukaan festival yang berlangsung meriah di kawasan Danau Lindu, Kantor Wilayah Kementerian Hukum (Kemenkum) menyerahkan Sertifikat Kekayaan Intelektual Komunal (KIK) kepada Pemerintah Kabupaten Sigi untuk tradisi Metimbe.
Kepala Kanwil Kemenkum Sulteng, Rakhmat Renaldy, menyerahkan sertifikat itu langsung kepada Bupati Sigi, Mohammad Rizal Intjenae. Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, bersama ribuan warga menyaksikan momen penting ini di lokasi acara.
Tradisi Metimbe mencerminkan ritual adat Suku Lindu yang melibatkan penyembelihan kerbau sebagai wujud syukur, doa keselamatan, dan kebersamaan. Warga Desa Tamado dan sekitarnya melaksanakan kegiatan ini secara gotong royong, sebagai bagian dari perayaan adat Nangkodi Sangkoni.
Rakhmat menegaskan, bahwa negara hadir melindungi kekayaan budaya lokal dari klaim dan penyalahgunaan.
“Tradisi Metimbe bukan hanya mencerminkan nilai adat istiadat, tapi juga menyimpan potensi besar untuk pengembangan pariwisata berbasis budaya,” ujarnya, Sabtu (19/7/2025).
Bupati Sigi, Mohammad Rizal Intjenae, mengapresiasi pengakuan tersebut. Ia menilai sertifikasi KIK memperkuat pelestarian budaya sekaligus mendukung daya tarik wisata daerahnya.
“Metimbe adalah identitas masyarakat Lindu. Sertifikat ini mendorong promosi budaya lokal ke tingkat nasional dan internasional,” ungkapnya.
Festival Danau Lindu 2025 juga menampilkan pertunjukan seni tradisional, kuliner khas, pameran produk lokal, serta edukasi pelestarian lingkungan dan budaya.
Kehadiran Gubernur Sulteng, Anwar Hafid, menunjukkan sinergi kuat antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten dalam membangun sektor pariwisata dan melestarikan budaya.
Tradisi Metimbe kini resmi masuk dalam daftar kekayaan budaya takbenda Sulawesi Tengah yang telah mendapatkan pengakuan hukum.
Kanwil Kemenkum Sulteng berkomitmen terus mendampingi kabupaten/kota lain dalam proses sertifikasi budaya lokal untuk pelestarian jangka panjang. *TAU/MUH
