PEMERINTAH Provinsi Sulawesi Tengah (Pemprov Sulteng) kembali menegaskan komitmennya dalam menurunkan angka pengangguran dengan menggelar Job Fair 2025 bertema “Berani Melangkah, Siap Kerja”.
Acara berlangsung selama tiga hari di Auditorium Universitas Tadulako (Untad) Palu, hasil kolaborasi antara Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sulteng, Resmi Grasi, dan pihak kampus. Lebih dari 2.000 Lowongan Kerja Ditawarkan
Sejak pagi, ribuan pencari kerja dari pelbagai daerah memadati lokasi. Sebanyak 50 perusahaan nasional dan lokal hadir langsung membuka lowongan kerja di pelbagai sektor.
Mulai dari pertambangan, perhotelan, keuangan, dan teknologi informasi.
Total tersedia lebih dari 2.000 lowongan kerja, terbuka bagi pencari kerja dari pelbagai latar belakang pendidikan.
Gubernur Sulteng, Anwar Hafid, menegaskan job fair ini harus berdampak langsung bagi warga Sulteng.
“Kalau hasil job fair ini tidak memberi manfaat besar bagi masyarakat Sulteng, maka tahun depan saya tidak akan hadir lagi,” tegasnya seusai membuka job fair di Palu, Senin (4/8/2025).
Anwar menekankan, pentingnya prioritas terhadap tenaga kerja lokal, termasuk penyandang disabilitas.
Pemerintah, menurutnya, akan mengevaluasi kegiatan serupa jika komposisi tenaga kerja dari luar daerah masih mendominasi.
Setiap tahun, Sulteng meluluskan sekitar 23.000 siswa SMA/SMK, ditambah ribuan sarjana dari pelbagai perguruan tinggi. Namun, banyak dari mereka lebih memilih langsung bekerja.
Anwar menyoroti kawasan industri di Morowali dan Morowali Utara yang menyerap 300.000 tenaga kerja, namun mayoritas berasal dari luar daerah.
Begitu pula dengan pasokan kebutuhan pokok seperti beras dan telur, yang masih tergantung dari luar Sulteng.
“Jangan sampai rakyat kita hanya jadi penonton di tanah sendiri,” ujarnya.
Program Berani
Pemprov Sulteng terus mendorong peningkatan kualitas SDM Sulteng melalui program Berani.
Di antaranya, Berani Cerdas untuk Menjamin keberlanjutan pendidikan dan Berani Bekerja untuk meningkatkan akses pelatihan dan lapangan kerja,
“Mahasiswa yang tidak mampu bayar kuliah, datang langsung ke Dinas Pendidikan. Pemprov Sulteng akan bantu,” tegas Anwar.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Arnold Firdaus, menyampaikan bahwa tingkat pengangguran terbuka di Sulteng kini hanya 3,02 %, terendah ketiga secara nasional.
Sebagai bentuk inovasi, pemerintah meluncurkan SIPEKERJA, sebuah aplikasi berbasis digital yang menyediakan informasi lowongan kerja terintegrasi dan mudah diakses masyarakat.
Rektor Untad, Profesor Amar, menyambut baik kerja sama antara pemerintah, kampus, dan dunia industri.
Ia menilai job fair ini menjadi sarana membangun kesadaran karier mahasiswa sejak dini, sekaligus bagian dari rangkaian Dies Natalis Untad ke-44.
Melalui Unit Pengembangan Akademik (YUPA), kampus mendorong mahasiswa mengembangkan semangat kewirausahaan dan kesiapan menghadapi dunia kerja.
“Kami ingin lulusan kami tidak hanya tamat, tapi juga siap kerja dan punya arah karier yang jelas,” tutupnya.
Job Fair 2025 membuktikan bahwa Pemprov Sulteng tidak hanya membangun infrastruktur fisik, tetapi juga membuka masa depan melalui lapangan kerja yang inklusif, adil, dan berpihak pada masyarakat lokal. ADV/TAU/MUH













