SEJUMLAH mantan anggota Jemaah Islamiyah (JI) di Kota Palu, Sulawesi Tengah, menegaskan komitmen meninggalkan ideologi lama dan kembali ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dalam sebuah dialog terbuka, Sabtu (6/9/2025).
Dialog bertema “Transformasi Ideologi Jalan Menuju Wasathiyah Membangun Kesadaran Ideologi Sehat dan Moderat” menghadirkan eks JI dari Palu, Poso, Parigi, dan Sigi.
Kepala Satuan Tugas Wilayah (Kasatgaswil) Sulteng Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Januario Jose Morais menegaskan, kegiatan ini sebagai momentum penting memperkuat persatuan.
“Perbedaan masa lalu tidak boleh memisahkan kita. Mari buktikan kita kuat, bersama, dan aktif membangun bangsa. Kita wajib mematuhi hukum dan konsisten menjalaninya,” ujarnya saat membuka dialog di Grand Sya Hotel Palu.
Densus 88 Antiteror bersama Rumah Wasathiyah menggelar acara ini dan menghadirkan Ustad Para Wijayanto, mantan amir JI sejak 2008 hingga 2019.
Para menjelaskan, JI resmi membubarkan diri pada 30 Juni 2024 lewat musyawarah di Sentul, Jawa Barat.
“Pembubaran ini bukan sekadar bubar, tapi juga kembali ke Indonesia. JI sudah menyusun enam poin keputusan, termasuk mengakhiri perjuangan bersenjata dan membangun ideologi sehat serta moderat,” tegasnya.
Ia menekankan, pentingnya transparansi dan keterbukaan, berbeda dengan sikap lama JI yang tertutup.
“Ini babak baru. Kami ingin melahirkan kesadaran baru, ideologi sehat, dan moderat yang bisa menguatkan bangsa,” tandasnya.
Dialog ini menandai langkah rekonsiliasi nasional, sekaligus membuka jalan bagi mantan anggota JI untuk kembali berkontribusi membangun Indonesia yang damai dan bermartabat.
Setelah Palu, Densus 88 akan menggelar acara serupa di Kabupaten Poso, Minggu (7/9/2025).
Penulis : Muh Taufan
