PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) terus menunjukkan komitmen menjaga kelestarian laut. Melalui program rehabilitasi terumbu karang di Pulau Sombori, Desa Mbokita, Kecamatan Menui Kepulauan, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, IMIP berupaya memulihkan ekosistem bawah laut sekaligus memberdayakan masyarakat pesisir.
Dalam program ini, IMIP menggandeng Coral Triangle Center (CTC). Keduanya memetakan area potensial, melindungi titik pengembangan, dan memperkuat sektor konservasi, perikanan tangkap, serta ekowisata.
Penanggung jawab kegiatan dari Departemen CSR IMIP, Adrian Sakti, menjelaskan bahwa setelah tahap pemetaan dan proteksi, tim langsung melatih 10 kader masyarakat Pulau Sombori dalam tata konservasi. Selain itu, 15 warga lainnya ikut terlibat sebagai pemandu wisata.
“Mereka kini bisa menjelaskan spot wisata unggulan dan mendampingi wisatawan. Kami membekali mereka dengan pengetahuan ekowisata agar mandiri dan mampu meningkatkan ekonomi masyarakat pesisir,” ujar Adrian dalam siaran pers yang Eranesia.id terima, Minggu (26/10/2025).
Setelah pelatihan, tim melaksanakan transplantasi terumbu karang. Kader konservasi memantau kondisi laut setiap pekan, sementara tim IMIP melakukan evaluasi bulanan.
Adrian menegaskan, bahwa kegiatan ini juga melibatkan Pemerintah Desa Mbokita untuk mendorong kunjungan wisata ke Pulau Sombori.
“Kami ingin kader konservasi mandiri agar upaya menjaga laut berjalan seimbang dengan peningkatan ekonomi masyarakat. Kami memilih Sombori karena potensinya besar untuk pengembangan terumbu karang,” katanya.
Terumbu karang berperan penting menjaga keseimbangan ekosistem laut. Melalui kerja sama dengan CTC, IMIP menunjukkan aksi nyata mendukung konservasi Pulau Sombori yang telah menjadi kawasan lindung Kementerian Kelautan dan Perikanan RI.
Program ini juga meningkatkan keanekaragaman hayati laut serta penyerapan karbon dari ekosistem blue carbon.
“Perbaikan lingkungan menjadi fokus utama kami. Alam yang indah ini harus kita jaga, bukan dikorbankan demi keuntungan ekonomi,” tegas Adrian.
Ia menambahkan, tim terus memantau kondisi terumbu, mencatat keanekaragaman hayati, dan mengidentifikasi ancaman seperti pemutihan karang, pencemaran, serta praktik perikanan yang merusak lingkungan.
Bantuan Perahu
Sebelumnya, IMIP menyalurkan bantuan perahu patroli konservasi. Warga kini juga memanfaatkan perahu tersebut sebagai perpustakaan terapung dan sarana pemberdayaan UMKM di Desa Mbokita.
Marine Conservation Advisor CTC, Marthen Welly, menilai kerja sama ini menunjukkan semangat bersama memperbaiki ekosistem Pulau Sombori.
“Langkah ini memberi dampak positif bagi keanekaragaman hayati dan pariwisata. Jika laut sehat, wisatawan lokal maupun mancanegara pasti datang,” ujarnya.
Sementara itu, Kader Konservasi Sombori, Ikram, menyebut keterlibatan mereka sebagai tanggung jawab menjaga kekayaan hayati kepulauan.
“Kami rutin membersihkan laut, menjaga area konservasi, dan memantau kondisi terumbu karang. Pelatihan dari IMIP membantu kami memahami cara terbaik mengelola ekosistem,” katanya.
Melalui kegiatan ini, warga Pulau Sombori tak hanya menjaga laut, tetapi juga menjadi penggerak utama ekowisata yang memperkuat ekonomi pesisir.
Rilis | Editor : Muh Taufan













