NasionalRegional

Investasi Rp1,99 Triliun Pulihkan Pasigala Pascabencana

×

Investasi Rp1,99 Triliun Pulihkan Pasigala Pascabencana

Sebarkan artikel ini
REHABILITASI SULTENG SELESAI. Ketua Satgas Pelaksana Penanggulangan Bencana PUPR, Arie Setiadi Moerwanto (tengah) memaparkan capaian Central Sulawesi Rehabilitation and Reconstruction Project (CSRRP) di Palu, Kamis (12/12/2024). Program ini berhasil membangun 3.880 unit hunian tetap, merekonstruksi 17 sekolah, satu universitas, dan tujuh fasilitas kesehatan di Kota Palu, Kabupaten Sigi, dan Kabupaten Donggala. Foto: Taufan Bustan/Eranesia.id

KEMENTERIAN Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) merampungkan Central Sulawesi Rehabilitation and Reconstruction Project (CSRRP) pada akhir 2024, setelah menginvestasikan Rp1,99 triliun untuk memulihkan wilayah terdampak bencana gempa, likuefaksi, dan tsunami 2018.

Ketua Satgas Pelaksana Penanggulangan Bencana, Arie Setiadi Moerwanto menjelaskan, program ini berhasil membangun 3.880 unit hunian tetap, merekonstruksi 17 sekolah, satu universitas, dan tujuh fasilitas kesehatan di Kota Palu, Kabupaten Sigi, dan Kabupaten Donggala (Pasigala)

Menurutnya, proyek rehabilitasi yang berlangsung selama 4,5 tahun ini mengaplikasikan konsep “Build Back Better” dengan memperhatikan lima prinsip utama.

“Di antaranya akses universal, tahan gempa, desain perkotaan berkelanjutan, responsif gender, dan bangunan hijau,” terang Arie di Palu, Kamis (12/12/2024).

Ia menjelaskan, bahwa pihaknya mengalokasikan dana terbesar sebesar 69,9% ke Kota Palu, mengingat wilayah itu mengalami kerusakan paling signifikan.

“Kabupaten Sigi dan Donggala masing-masing menerima 15,2% dan 14,8% dari total investasi,” ungkap Arie.

Berdasarkan hasil evaluasi menunjukkan lebih dari 90% masyarakat merasa puas dengan kualitas infrastruktur yang pemerintah bangun.

Selain hunian, lanjut Arie, PUPR membangun 51 kilo meter jalan permukiman dan 1.000 titik Penerangan Jalan Umum.

“Keberhasilan program ini tidak hanya terletak pada pembangunan infrastruktur, tetapi juga pada keberlanjutan dan kualitas hidup masyarakat yang lebih baik,” tandasnya.

Pemerintah berharap upaya pemulihan pascabencana tidak berhenti pada pembangunan fisik, melainkan memberikan dampak positif berkelanjutan bagi masyarakat Sulteng. TAU/CAE