OTORITAS Jasa Keuangan (OJK) bersama pemerintah terus mendorong peningkatan inklusi dan literasi keuangan di masyarakat. Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, mengusulkan pemberian insentif bagi daerah yang berhasil mencapai target tersebut.
Berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) terbaru, indeks literasi keuangan masyarakat mencapai 65,43 persen, sementara indeks inklusi keuangan sebesar 75,02 persen.
Dalam upaya mencapai target tersebut, OJK meluncurkan Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (Gencarkan) sebagai salah satu inisiatif strategis.
Mahendra menekankan pentingnya kolaborasi dan sinergi antara pemangku kepentingan untuk mendukung gerakan ini.
“Kami berharap kolaborasi dan sinergi ini dapat terus berlanjut dan ditingkatkan melalui Gencarkan,” ujar Mahendra dalam acara Peluncuran Gerakan Nasional Cerdas Keuangan di Jakarta, Kamis (22/8/2024).
Di hadapan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Mahendra juga meminta dukungan kuat dari pemerintah, termasuk usulan pemberian insentif bagi pemerintah daerah yang berhasil meningkatkan inklusi dan literasi keuangan.
Mahendra menambahkan, bahwa insentif tersebut sebaiknya diberikan kepada daerah yang mampu mencapai target, mirip dengan konsep yang telah diterapkan pada daerah yang berhasil menjaga tingkat inflasi.
“Dalam konteks ini, kami sangat berharap dukungan penuh dari Bapak Menko dan pemerintah secara keseluruhan untuk memberikan insentif kepada daerah-daerah yang berhasil meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di wilayahnya,” jelas Mahendra. Kei/liputan6.com
