Kisah Lilis dan Indosat HiFi Air: Kacang Disko Laris, Biaya Internet Turun Drastis
Sebarkan artikel ini
Lilis Papoiwo (26) memperlihatkan kacang disko hasil produksinya dengan perangkat Indosat HiFi Air yang digunakannya mengakses internet saat berjualan online di rumah Kelurahan Pengawu, Kecamatan Tatanga, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Senin (11/8/2025). Foto: Taufan Bustan/Eranesia.id
PAGI itu, matahari bahkan belum sempat mengintip dari balik awan. Namun, Lilis Papoiwo sudah bersiap di dapur kecilnya. Segelas air putih ia teguk cepat, lalu kunci sepeda motor diambil. Tak lama kemudian, deru motornya memecah kesunyian menuju pasar.
Di antara hiruk-pikuk pasar Tradisional Inpres Manonda Kota Palu, perempuan 26 tahun ini bergerak lincah memilih sejumlah bahan.
Kacang, telur, terigu, dan bahan lainnya dengan teliti diperiksa baru dibeli. Ini wajib dilakukan untuk memastikan kualitas kacang disko dagangannya selalu terjaga.
Begitu semua bahan terkumpul, ia pulang. Sesampainya di rumah, ibu satu anak ini langsung meracik segala bahan.
Beberapa jam kemudian, Lilis sudah selesai memproduksi kacang disko dan siap dikirim ke pelanggan.
“Satu minggu tiga kali produksi, kebetulan hari ini ada pesanan online, jadi dibuat 1 kilo gram kemasan Rp3.000 untuk kirim ke Kabupaten Poso,” ungkap Lilis, Senin (11/8/2025).
Manfaatkan Teknologi
Siapa sangka, di balik kesederhanaan rutinitas hariannya, Lilis yang merupakan warga Kelurahan Pengawu, Kecamatan Tatanga, Kota Palu, Sulawesi Tengah ini telah menjelma menjadi seorang digital entrepreneur yang cerdas.
“Selama ini saya cuman jual kacang disko offline, titip di warung-warung. Ada juga orang-orang sekitar rumah yang biasa datang beli. Tapi kalau jual online bisa lebih luas jangkauannya,” ujarnya sambil memasang sticker di kemasan kacang disko.
Lilis Papoiwo (26) bersiap mengupload foto produk kacang disko hasil produksinya untuk dipromosikan ke laman media sosial Facebook menggunakan jaringan internet dari Indosat HiFi Air di rumah Kelurahan Pengawu, Kecamatan Tatanga, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Senin (11/8/2025). Foto: Taufan Bustan/Eranesia.id
Melalui postingan di laman Facebook, Instagram, dan TikTok, kacang disko Lilis telah menembus batas geografis.
Yang dulunya hanya mengandalkan pembeli dalam kota dan provinsi, kini pesanan berdatangan dari pelbagai penjuru wilayah.
Bahkan beberapa pelanggan pernah dari Makassar, Sulawesi Selatan, Majene, Sulawesi Barat, hingga datang dari Gorontalo, dan Manado, Sulawesi Utara.
“Karena postingan-postingan di media sosial itu, akhirnya banyak orang berminat membeli kacang disko kami,” ungkapnya.
Lilis mengaku, berjualan secara online terasa lebih mudah dan cukup menguntungkan.
“Pertama jualan online tidak perlu warung atau toko sendiri, dari sisi tempat kan tidak perlu lagi. Dan promosinya mudah, jualan bahkan bisa sambil rebahan,” ujarnya tersenyum.
“Dan alhamdulillah, untungnya lumayan lah untuk tambah-tambah biaya hidup keluarga dan biaya sekolah anak,” sambung Lilis.
Namun, perjalanan digital Lilis yang dijalaninya kurang lebih satu tahun ternyata tidak selalu mulus.
“Dulu pernah sudah mau transaksi, eh gangguan jaringan. Akhirnya batal transaksi online, karena tidak tersambung dengan kurir ojek online,” kisahnya.
Kalimat sederhana itu menyimpan kekecewaan bagi seorang pedagang sepert Lilis, yang melihat peluang emas tergelincir begitu saja.
Bayangkan, pelanggan sudah siap membeli, Lilis yang juga sudah menyiapkan pesanan, tapi jaringan internet justru menjadi penghalang.
Jaringan internet yang putus nyambung bukan hanya soal ketidaknyamanan, bagi pedagang seperti Lilis atau pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) lainnya, itu berarti kehilangan pendapatan, kecewa pelanggan, dan reputasi bisnis yang terancam.
Indosat HiFi Air Menjadi Penolong
Pencarian Lilis akan solusi internet yang andal berakhir ketika ia menemukan Indosat HiFi Air. Dan di sinilah kisah transformasi sesungguhnya dimulai.
“Bagusnya pakai Indosat HiFi Air karena jaringannya stabil. Hampir tidak pernah ada gangguan selama saya pakai jualan online. Dan produk ini awalnya saya tahu dari teman,” aku Lilis.
Yang membuat Lilis jatuh hati pada Indosat HiFi Air bukan hanya stabilitas jaringan, tapi juga fleksibilitasnya.
Lilis Papoiwo (26) mengambil foto kacang disko hasil produksinya menggunakan handphone sebelum dipromosikan ke laman media sosial Facebook menggunakan jaringan internet dari Indosat HiFi Air di rumah Kelurahan Pengawu, Kecamatan Tatanga, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Senin (11/8/2025). Foto: Taufan Bustan/Eranesia.id
Tanpa instalasi kabel rumit, tanpa teknisi yang perlu datang berkali-kali, Indosat HiFi Air memberikan kebebasan yang tak terbayangkan sebelumnya.
“Jadi ini Indosat HiFi Air bisa dibawa kemana-mana. Selain dipakai di rumah, kami juga pakai di mobil. Pokoknya sangat praktis dan bisa tersambung ke beberapa perangkat,” papar Lilis.
Tekan Biaya Internet
Angka-angka tidak pernah bohong, dan bagi Lilis, Indosat HiFi Air telah menghadirkan revolusi ekonomi personal yang luar biasa bagi kehidupannya.
Pasalnya, sebelum dirinya memakai Indosat HiFi Air pengeluaran internet bulanan bisa mencapai Rp500.000.
Biaya itu sudah termasuk paket internet handphone dan internet rumah. Itu belum termasuk biaya internet handphone anak dan suaminya.
“Sudah besar biaya bulanan keluar, koneksi internetnya juga sering tidak stabil waktu itu. Makanya layanan internet rumahan yang dulu itu saya hentikan,” tegasnya.
Namun, setelah Lilis menggunakan Indosat HiFi Air, hanya merogoh kocek Rp100.000 untuk paket 125 GB, semua kebutuhan internet teratasi selama sebulan. Kelebihannya, koneksi internet stabil dan dapat diandalkan.
“Jadi saya bisa hemat Rp400.000 dalam sebulan. Dan ini yang saya harapkan, apa lagi semua keluarga di rumah bisa gunakan internet dari Indosat HiFi Air,” ungkapnya.
Keberhasilan Lilis dengan Indosat HiFi Air menciptakan efek domino yang menarik.
Ia kini tidak hanya menjadi pengguna yang puas, tapi juga brand ambassador alami yang dengan antusias merekomendasikan solusi ini kepada saudara, teman, bahkan kepada sesama pelaku UKM lainnya.
“Ada beberapa teman-teman juga sudah tanya saya, makanya saya sekalian promosi soal Indosat HiFi Air ini. Dan sepertinya mereka tertarik juga mau gunakan,” tutup Lilis.
Lilis Papoiwo (26) memperlihatkan perangkat Indosat HiFi Air yang ia pergunakan berjualan online dan kebutuhan internet keluarganya di rumah Kelurahan Pengawu, Kecamatan Tatanga, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Senin (11/8/2025). Foto: Taufan Bustan/Eranesia.id
Dengan pilihan paket yang beragam mulai dari 75 GB seharga Rp75.000 hingga 500 GB seharga Rp250.000 per bulan Indosat HiFi Air memberikan fleksibilitas bagi pelbagai skala usaha.
Lilis sendiri memilih paket 125 GB yang dirasa pas untuk kebutuhan bisnis dan personal.
Bagi Lilis, Indosat HiFi Air bukan sekadar internet, ia adalah “penopang” bisnis kecilnya yang membuat jualan kacang diskonya bisa menembus jarak, dari rumah di Kota Palu hingga layar ponsel pelanggan di pelbagai daerah Indonesia.
Internet Cepat dan Terjangkau
Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) menghadirkan layanan internet rumah nirkabel Indosat HiFi Air di Sulawesi Tengah untuk menjawab kebutuhan akses internet cepat dan terjangkau, terutama di desa-desa yang belum terlayani jaringan kabel atau fiber optik.
Produk ini resmi diluncurkan pada 17 September 2024 sebagai solusi bagi keluarga dan pelaku usaha kecil-menengah (UKM) yang membutuhkan koneksi stabil tanpa instalasi kabel rumit maupun biaya besar.
HiFi Air menggunakan teknologi Fixed Wireless Access (FWA), memungkinkan pengguna langsung terkoneksi internet melalui modem WiFi tanpa kabel fisik.
Instalasi mudah, cukup aktifkan modem sendiri tanpa teknisi dan tanpa biaya tambahan.
“HiFi Air bisa digunakan di mana saja, bahkan saat listrik mati karena bisa disambungkan ke power bank,” ujar AVP-Head of Branch Palu IM3, Budi Santoso, Selasa (12/8/2025).
“Indosat HiFi Air cocok untuk mobilitas tinggi, mulai dari di rumah, di mobil, sampai di sawah atau kebun,” sambungnya.
Budi menjelaskan, perangkat Indosat HiFi Air dibanderol Rp499.000 termasuk kuota 50GB untuk satu bulan.
Paket isi ulangnya terbilang hemat, mulai Rp75.000 untuk 75 GB hingga Rp250.000 untuk 500 GB, setara Rp500 per GB.
“Pengisian kuota dapat dilakukan lewat aplikasi Bima+, e-commerce, outlet resmi IOH, atau gerai Indosat-Tri di Kota Palu,” paparnya.
Menurut Budi, promosi Indosat HiFi Air difokuskan pada wilayah dengan kebutuhan WiFi tinggi, terutama desa-desa dengan potensi ekonomi besar namun akses internet masih terbatas.
“Selain itu, tim IOH juga aktif memberikan edukasi penggunaan WiFi hemat hingga ke pelosok,” katanya.
Budi menambahkan, keunggulan lain yang ditawarkan oleh Indosat HiFi Air antara lain fleksibilitas kuota bulanan sesuai kebutuhan, kemudahan top-up di pelbagai channel, serta jangkauan layanan yang merata sehingga memudahkan penanganan kendala.
Ke depan, IOH berharap, Indosat HiFi Air dapat membuka jalan bagi penerapan teknologi pendukung di desa-desa Sulawesi Tengah.
“Dengan internet yang mudah dijangkau, kami ingin mendorong peningkatan literasi, edukasi, dan ekonomi masyarakat melalui optimalisasi marketplace dan kanal online,” tutupnya.