DI tengah pesatnya perkembangan kecerdasan buatan global, Indonesia hadir dengan inovasi revolusioner Monpai.id.
Bukan sekadar chatbot biasa, Monpai.id adalah platform AI assistant. Pengguna dapat melatih dan menyesuaikannya dengan kebutuhan serta karakteristik unik tiap pengguna.
Monpai.id menjanjikan cara baru berinteraksi dengan AI, menjadikannya mitra kerja yang peka dan kontekstual, bukan hanya alat serba tahu.
Mengatasi Keterbatasan AI Generik
Inisiator Monpai.id, Muhammad Muchlas Rowi, seorang lulusan filsafat UGM, menjelaskan Monpai.id lahir dari pengamatan terhadap banyak AI yang gagal mengenali konteks lokal atau preferensi personal, serta terlalu kaku merespons.
Muchlas terinspirasi membangun AI yang tidak hanya cerdas secara teknis, tetapi juga peka secara etis, setelah mendengar peringatan Geoffrey Hinton tentang potensi ancaman AI tak terkendali di Konferensi AI Dunia Las Vegas 2024.
“Kami percaya masa depan AI bukan yang tahu segalanya, tapi yang tahu siapa kamu,” ujarnya, dikutip dari Detikcom, Rabu (25/6/2025).
“AI masa depan bukan cuma soal kecerdasan, tapi juga kepekaan. Lewat Monpai.id, saya ingin membuktikan bahwa teknologi bisa membentuknya sesuai nilai dan karakter manusia Indonesia,” sambungnya.
Visi Monpai.id adalah menciptakan AI. Pengguna dapat melatihnya secara spesifik, bahkan menyatu dengan identitas pengguna. Ini memberikan pengalaman interaksi yang jauh lebih relevan dibanding AI generik.
Monpai sebagai Co-Worker Digital
Monpai.id didukung teknologi terdepan. Platform ini terintegrasi dengan sejumlah large language model (LLM) ternama seperti GPT-4, Gemini, dan Anthropic Claude. Fleksibilitas ini memungkinkan pengguna memilih model paling sesuai kebutuhannya.
Menurut Muchlas, Monpai.id melampaui ranah teks. Ia mampu menganalisis dokumen dan gambar, memproses voice message, serta merespons dalam berbagai bentuk interaksi.
“Fitur ini menjadikan Monpai bukan hanya asisten digital biasa, melainkan co-worker digital multifungsi. Chatbot ini tidak hanya menjawab pertanyaan, tetapi belajar dari interaksi dan preferensi penggunanya,” ungkapnya.
Keunggulan lain Monpai.id adalah fleksibilitas integrasinya. Pengguna dapat menanamkan platform ini di berbagai platform, mulai dari portal website, media sosial, hingga WhatsApp. Ini menjadikan interaksi dengan AI lebih natural dan mudah diakses berbagai lapisan pengguna.
Monpai.id menyasar penggunaan di sektor layanan pelanggan, pendidikan, hingga lembaga pemerintahan.
Dengan fitur chatbot yang dapat pengguna bentuk sesuai karakteristik tugas, mereka dapat menciptakan asisten khusus seperti “TanyaHukumAI,” “TanyaKangUstadz,” “AsistenGuruIPA,” atau “CS Klinik Digital.”
Salah satu fitur unggulan Monpai.id adalah kemampuannya mengelola dan memahami dataset spesifik. Pengguna dapat mengunggah dokumen dalam bentuk Word, PDF, atau menyematkan tautan situs web sebagai sumber pelatihan AI.
Fitur ini memungkinkan AI bekerja berdasarkan data institusional spesifik, termasuk memahami dokumen regulasi, kebijakan organisasi, atau materi pelajaran tertentu.
Bagi dunia hukum, pendidikan, atau sektor pelayanan publik, fitur ini membuka jalan baru: AI yang dapat memahami konteks lokal dan konten profesional dengan akurasi tinggi. MUH













