HARGA biji kakao di Kota Palu, Sulawesi Tengah, anjlok hampir setengah. Saat ini, harga di tingkat pedagang hanya sekitar Rp50.000 per kilo gram (kg), padahal beberapa bulan lalu masih Rp100.000 per kg.
Pengusaha hasil bumi di Jalan Poebongo, Palu, Anton, mengatakan penurunan harga dipicu musim panen bersamaan di pelbagai daerah dan cuaca yang tidak menentu.
“Stok biji kakao melimpah, tapi permintaan tidak naik. Akibatnya harga jatuh,” ujarnya kepada Eranesia.id, Minggu (5/10/2025).
Menurut Anton, cuaca juga memengaruhi kualitas biji kakao. Curah hujan tinggi membuat proses pengeringan terganggu sehingga kadar air meningkat dan mutu menurun.
“Kalau hujan terus, pengeringan tidak maksimal. Pembeli memilih biji yang kering sempurna,” katanya.
Ia berharap, pemerintah membantu menjaga kestabilan harga kakao, misalnya dengan membuka jalur distribusi baru atau memperluas pasar ekspor agar hasil bumi lokal tetap bernilai.
Penulis : Rusdia | Editor : Muh Taufan
