NasionalRegional

Bantuan Rp14,4 Miliar untuk Penanganan Awal Bencana di Sulsel

×

Bantuan Rp14,4 Miliar untuk Penanganan Awal Bencana di Sulsel

Sebarkan artikel ini
Menko PMK RI, Pratikno. Foto: Humas Pemprov Sulsel

MENKO PMK Pratikno menyerahkan bantuan Rp14,4 miliar untuk penanganan bencana di Sulawesi Selatan berupa barang dan dana operasional tanggap darurat.

Ia menyatakan bantuan ini cukup untuk penanganan awal sambil menunggu bantuan berikutnya.

“Hari ini kami mengadakan rapat koordinasi di Makassar membahas potensi bencana akibat curah hujan tinggi yang dijelaskan BMKG. Antisipasi sangat diperlukan,” terang Pratikno di Makassar, Kamis (2/1/2024).

Ia menambahkan, bahwa curah hujan tinggi dapat menyebabkan banjir, longsor, dan gelombang tinggi yang perlu diwaspadai nelayan.

“Kami bersama Forkopimda Sulsel dan kepala daerah telah bersiap dengan infrastruktur, personel, dan kesiapan masyarakat,” imbuhnya.

Kepala BNPB, Suharyanto, menyebutkan rapat bersama Pemprov Sulsel dan Pemkab se-Sulsel berdasarkan analisis BMKG terkait potensi bencana.

Ia mencontohkan pencegahan di Jawa yang berhasil meminimalisir dampak bencana saat libur Natal dan Tahun Baru.

“Makassar dan 16 kabupaten/kota terdampak bencana, namun kesiapan pemerintah daerah membuat bencana dapat ditangani dengan baik,” ungkap Suharyanto.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, memaparkan beberapa wilayah di Sulsel, seperti Makassar, Maros, dan Soppeng, masih berpotensi mengalami cuaca ekstrem Januari 2025.

“Sulsel mengalami puncak musim hujan dari Desember 2024 hingga Juni 2025 dengan intensitas berbeda di setiap wilayah,” jelasnya.

Ia mengimbau masyarakat memantau informasi cuaca melalui aplikasi Info BMKG yang menyediakan data terkini dan peringatan dini.

Pj Gubernur Sulsel, Zudan Arif Fakrulloh, berterima kasih atas bantuan yang diserahkan langsung Menko PMK, Kepala BNPB, dan BMKG.

“Kami menerima bantuan Rp14,4 miliar dan banyak informasi berharga. Kami akan segera menindaklanjuti dengan langkah nyata,” ungkapnya.

Ia menginstruksikan kepala daerah, BPBD, dan Dinas Sosial untuk selalu siaga selama enam bulan ke depan.

“Kami mengingatkan masyarakat pesisir dan nelayan untuk waspada terhadap gelombang tinggi dan curah hujan ekstrem,” tandas Zudan.

Rapat ini dihadiri Kapolda Sulsel, Pangkoopsau, perwakilan Pangdam Hasanuddin, bupati dan wali kota se-Sulsel, Basarnas, dan pihak terkait lainnya. ICC/MUH