PASANGAN calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tengah nomor urut 2, Anwar Hafid dan Reny A Lamadjido mengunjungi Gubernur Sulawesi Tengah, Rusdy Mastura, Minggu (1/12/2024) pagi. Pertemuan itu berlangsung di kediaman pribadi Rusdy di Jalan Lagarutu, Palu.
Anwar dan Reny menyatakan tujuan kunjungan tersebut adalah untuk silaturahmi sekaligus meminta doa dan bimbingan dari Rusdy, baik sebagai gubernur maupun tokoh masyarakat.
“Sebagai adik, kami patut sowan ke Kak Cudy. Kami berharap beliau bersedia membimbing kami, terutama berbagi pengalaman memimpin Sulteng,” kata Anwar.
Hal senada diungkapkan Reny. “Om Cudy sudah seperti orang tua saya. Beliau banyak membimbing saya saat masih duduk di pemerintahan, baik ketika beliau menjadi Wali Kota Palu maupun Gubernur Sulteng,” akunya.
Dalam kunjungan itu, Anwar-Reny didampingi Sekretaris DPD Demokrat Sulteng, Hidayat Pakamundi, Bendahara Demokrat Andi Jumria Hamka, dan Ketua DPC Demokrat Palu, Abdul Rahim Al Amri.
Sekretaris DPD Demokrat Sulteng, Hidayat Pakamundi, memastikan pertemuan itu tidak membahas agenda politik.
“Ini murni silaturahmi antara adik dan kakak. Tidak ada pembicaraan khusus,” tegasnya.
Senada dengan itu, juru bicara Rusdy Mastura, Sangganipa Andono Wibisono, menjelaskan melalui siaran pers bahwa pertemuan tersebut hanya silaturahmi pasca pemungutan suara pada 27 November 2024.
“Silaturahmi ini berlangsung kekeluargaan dan tidak membahas langkah politik masing-masing pihak. Semua sepakat menunggu tahapan resmi KPUD sesuai peraturan perundang-undangan,” ungkapnya.
Rusdy dan pasangannya, Sulaiman Agusto, juga menekankan pentingnya mengawal proses penghitungan suara secara adil dan transparan.
Soan ke Alkhairaat
Sebelumnya, Anwar dan Reny juga mengunjungi Ketua Utama Alkhairaat, Habib Alwi bin Saggaf Aljufri, Kamis (28/11/2024). Dalam kesempatan tersebut, Habib Alwi mengucapkan selamat kepada paslon BERANI, meskipun ia mengingatkan untuk menunggu hasil resmi KPU.
“Semua pihak harus bersabar menanti penghitungan resmi. Alkhairaat siap mengawasi proses ini demi memastikan tidak ada manipulasi suara,” ujar Habib Alwi. ADV/KEI