PEMERINTAH Provinsi Sulawesi Tengah (Pemprov Sulteng) mengalokasikan anggaran sebesar Rp37 miliar dalam APBD 2025 untuk mendukung program Berani Sehat, layanan kesehatan gratis bagi masyarakat kurang mampu hanya dengan menggunakan KTP.
Program ini menyasar warga yang terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan kelas 3, termasuk untuk menanggung pembayaran tunggakan iuran mereka.
Berani Sehat telah tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2026, dan berlaku hingga Juli 2025.
Gubernur SulTENG, Anwar Hafid, menegaskan bahwa program ini hanya berlaku bagi masyarakat kurang mampu yang bersedia turun ke layanan BPJS Kesehatan kelas 3.
“Bagi masyarakat yang ingin mendapatkan layanan kesehatan gratis hanya dengan KTP, harus siap turun dari kelas 1 atau 2 ke kelas 3,” terangnya Anwar dalam keterangan pers di Palu, Senin (21/7/2025).
Pemprov Sulteng telah menjalin kerja sama dengan BPJS Kesehatan dan menggandeng seluruh 12 kabupaten dan 1 kota di wilayahnya untuk memastikan implementasi program berjalan optimal.
Program Berani Sehat langsung berdampak pada peningkatan akses layanan kesehatan.
Sebelum program ini diluncurkan, jumlah pasien harian di rumah sakit hanya berkisar 300 orang. Kini, angkanya melonjak menjadi 600–700 pasien per hari.
Direktur RSUD Undata Palu, drg Herri Muliuadi, membenarkan lonjakan tersebut. Ia mencatat bahwa kunjungan pasien hampir dua kali lipat sejak Berani Sehat mulai berjalan.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan Sulteng, dr I Wayan, menyebutkan bahwa total anggaran program ini mencapai Rp66.181.123.200 pada tahun 2025.
Dengan hadirnya program Berani Sehat, Pemprov Sulteng menunjukkan komitmen dalam memperluas akses layanan kesehatan gratis, khususnya bagi warga kurang mampu yang kesulitan membayar iuran BPJS secara mandiri. ADV/TAU/MUH
